Kenali Apa Itu Siklus Pengisian Ulang

Menjalankan bisnis khususnya di bidang retail (toko kelontong, mini market, supermarket, dll) atau distributor tentunya sangat erat kaitannya dengan inventory management. Manajemen persediaan sangat penting, karena berhubungan langsung dengan proses penjualan. Jika manajemen persediaan terganggu, maka proses penjualan juga akan terganggu. Oleh karena itu, proses pengelolaan stok perlu dilakukan dengan hati-hati.

Dalam melakukan stock management, ada beberapa proses yang harus dilakukan mulai dari stock opname (pengecekan stok), stock transfer (memindahkan dan mendistribusikan stok), dan stock replenishment (pengisian kembali stok yang telah habis). Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang proses Replenishment Stock.

Replenishment Stock atau inventory management adalah proses restocking barang di gudang untuk memenuhi permintaan pelanggan. Proses ini biasanya dilakukan berdasarkan 2 syarat yaitu periodik review dan continuous review. Peninjauan berkala berarti inventarisasi stok dilakukan berdasarkan waktu tertentu, atau ketika mencapai titik minimum atau pemenuhan sementara meskipun stok masih tersedia. Sedangkan continuous review berarti penambahan stok berdasarkan pemantauan terus menerus dengan kondisi stok di bawah batas minimal.

Pada proses Replenishment Stock terdapat 4 proses yang dilakukan, 4 proses tersebut antara lain :

1. Pemicu Pesanan Eceran

Stok pada fase ini sudah mencapai batas minimal atau habis. Oleh karena itu, perlu ditambahkan untuk memastikan ketersediaan barang terhadap permintaan pelanggan.

2. Entri Pesanan Eceran

Pemesanan stok pada tahap ini segera diserahkan kepada distributor atau prinsipal, dan dilakukan secepat mungkin. Jumlah stok yang dipesan juga harus akurat agar tidak berdampak pada supply chain.

3. Pemenuhan Pesanan Eceran

Fase ini sama dengan ketika pelanggan melakukan pesanan pemenuhan, hanya entitasnya yang berbeda. Tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya dan ketepatan waktu pesanan.

4. Penerimaan Pesanan Eceran

Fase ini sama seperti saat pesanan pelanggan diterima, bedanya saat toko menerima semua data pesanan dari prinsipal, semua data terkait (kuantitas, harga, tanggal produksi, dll) harus segera diupdate.

Tak jarang, dalam proses pengisian stok terjadi masalah. Permasalahan yang mungkin terjadi biasanya berupa penentuan stok minimum, penentuan jumlah stok yang akan dipesan, penentuan kapan waktu yang tepat untuk memesan, dan kecepatan pemenuhan stok. Dalam menghadapi permasalahan yang muncul di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses pengisian stok dapat berjalan dengan lancar. Perhatikan data stok terupdate di lapangan, data ini dapat diambil dengan melakukan kembali proses stock opname.

Kesimpulannya, pengisian stok adalah proses pemenuhan stok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin, agar tidak mengganggu kelancaran rantai pasok dan menjaga kepuasan pelanggan.

Bagikan kepada
jake-nebov-OPjxGV7ubsY-unsplash
Prev Post
Prev Post
Mempraktekkan Warehouse Management
Uncategorized
Next Post
Revolutionizing BusinessSales Models: B2B, B2C, and D2C Distinctions
Uncategorized
Next Post

Related Post

The progression of global and Indonesian e-commerce has seen remarkable growth year after year
Revolutionizing BusinessSales Models: B2B, B2C, and D2C Distinctions
TEMUKAN RAGAM JENIS TRUKLOGISTIK UNTUK BERAGAMKEBUTUHAN